Sabtu, 16 April 2011

Penulisan Public Relations

1. Jelaskan secara singkat, mengapa seorang pelaku humas harus menguasai cara penulisan, khususnya di lingkup kegiatan PR itu sendiri.

Peranan pelaku humas adalah menyampaikan pesan ke khalayak agar mudah dimengerti dan dipahami sehingga mempengaruhi apa yang menjadi pesan tersebut. Pelaku humas pun tidak hanya melakukannya secara lisan karena bentuk tulisan sangat berpengaruh, seperti leaflet. Seorang humas harus menyampaikan pesan produknya melaui leaflet, berupa kertas selebaran yang akan disebarkan. Pelaku humas harus benar-benar menguasai cara penulisan leaflet atau bila perusahaan menginginkan suatu acara yang berkaitan dengan media maka humaslah yang harus membuat profile perusahaan yang berisi tentang perusahanaan/produk yang ingin di publikasikan. Dibuatlah press release yang mencakup semua kebutuhan media berkaitan dengan acara tersebut.

2. Berikan penjelasan secara singkat, hubungan antara penguasaan terhadap sifat-sifat penulisan dengan kegiatan menulis itu sendiri. Diketahui bahwa dalam penulisan terdapat beberapa sifat yang harus dipenuhi, antara lain adalah sifat tulisan tersebut haruslah jelas, singkat, padat, lugas, sederhana, netral, khas dan menarik.
Hubungan antara penguasaan terhadap sifat penulisan ialah sangat berpengaruh. Pengaruh yang dihasilkan berupa jenis pemilihan bahasa yang digunakan sehingga menarik perhatian dari pembaca. Perlu adanya kepahaman akan sifat-sifat penulisan (jelas, singkat, padat, lugas, sederhana, netral, khas, dan menarik) dan menghasilkan tulisan yang bisa di pahami oleh pembaca dan tersampaikan semua pesan yang diberikan.
Bila salah satu sifat tullisan tersebut tidak terpenuhi dalam sebuah tulisan akan ada pembedaan makna yang diperoleh sehingga sangat dianjurkan memenuhi sifat-sifat penulisan tersebut.

3. Uraikan secara jelas dan singkat, mengapa seorang pelaku humas, harus membuat press release dsb, serta kepada siapakah tulisan-tulisan tersebut ditujukan.
Press release atau new release merupakan kegiatn penulisan pelaku humas untuk publikasi melalui media massa cetak dan media elektronik.

Tujuan seorang humas diharuskan membuat press release agar rekan dari media dapat memahami dari sebuah produk yang diperkenalkan dari latar belakang hingga tujuan diperkenalkannya produk tersebut.
Press release di tujukan untuk rekan media agar bisa di terbitkan menjadi sumber informasi di media tersebut, pengaruh yang diharapkan adalah dikenalnya produk dan digunakan oleh khalayak umum.

4. Mengapa seorang pelaku humas juga harus memahami dan menguasai bahasa Indonesia baku dalam membuat tulisan-tulisannya.

Dalam penulisan yang baik adalah digunakan EYD (ejaan yang di sempurnakan) sehingga pelaku humas benar-benar harus paham penggunaannya. Memahami dan menguasai bahasa Indonesia yang baku akan menghindari pelaku humas dari kesalahan ejaan yang berpengaruh pada makna yang terkandung dari tulisan tersebut.

5. Jelaskan pengertian “piramida terbalik” serta hubungannya dengan bentuk-bentuk tulisan dalam kegiatan humas.
Piramida terbalik adalah bentuk paragrafnya dijabarkan di paragraf 1 dan 2 sebagai inti tulisan, sedangkan paragraf 3 dan 4 lebih menyudut dan mengecil bahasannya sebagai penunjang dari tulisan.

Bagian atas (paragraf 1 dan 2) berisi penjelasan mengenai hal yang berkaitan langsung dengan perusahaan ataupun produk dijabarkan secara jelas pada piramida terbalik ini. Di paragraf selanjutnya lebih mengecil pembahasannya.
Jadi inti dari tulisan tersebut terdapat di paragraf 1 dan 2, jenis piramida kebalik ini memudahkan wartawan menuliskan beritanya. Dengan membaca paragraf 1 dan 2 wartawan sudah menemukan inti dari tulisan yang diberikan.

Sumber:
- soal UTS Penulisan Public Relations, dosen Riyodina Praktikto, Februari 2011

1 komentar:

  1. Ira tangerangnya mana? Anak BL bukan?? Ijin copas yah.. Riyodina dosen guw tuh, wah ini soal berarti udah dari februari yah..sama kaya soal UTS guw yang sekarang

    BalasHapus