Selasa, 21 September 2010

KESAN PERTAMA

Dalam beberapa iklan televisi selalu menekankan bahwa sebuah kesan pertama akan mempengaruhi hubungan selanjutnya. Kesan pertama biasa terjadi dari cara perkenalan pertama dengan melihat fisik dan bagaimana cara menanggapai sebuah perkenalan tersebut.

Melihat fisik adalah cara pertama untuk mendapatkan kesan pertama tersebut. Misalnya, cara berpakaian rapi dengan tambahan kaca mata berarti orangnya teliti dan pintar, cara berpakainnya keren dengan mengikuti trend fashion yang ada berarti orang tersebut mengguna fashion. Hal – hal yang demikia lah yang membentuk sebuah pemikiran mengenai kesan pertama dan mengindentifikasi cara sikap orang yang baru dikenal.

Selain fisik yang juga bisa dindentifikasi adalah cara berbicara. Misalnya, orang tersebut menggunakan logat medok Jawa pasti kesan yang didapat adalah orang ini sepertinya asli orang Jawa dari hal itu akan berkembang sebuah pertanyaan mengenai asal usulnya, atau dengan kecepatan berbicara dan bisa menaggapi semua pembahasan yang sedang hits saat ini kesan yang didapat adalah orang yang memiliki pengetahuan luas dan suka membaca.

Hal – hal sepele seperti itu lah yang akan membentuk pemikiran ataupun ingatan orang akan diri yang baru dikenal. Dan pemikiran itu akan berkembang menjadi suatu hubungan yang lebih erat lagi. Bila yang terlihat adalah “wah, ini orang asik diajak diskusi” dan pertemuan selanjutnya akan lebih nyaman dalam membahas hal yang kemungkinan bisa didiskusikan.

Tapi sayang yang terjadi pada diri saya adalah melalaikan sebuah kesan pertama, biasa yang saya lakukan saat berkenalan adalah sekedar berjabat tangan atau bertukar informasi mengenai nama atau pun cukup sampai kesibukan hari ini. Setelah itu tidak ada inisiatif diri untuk mengenal ataupun sekedar memperhatikan keseluruhan dari diri seseorang yang baru dikenal tersebut. Maka yang terjadi adalah sulitnya mengahapal nama ataupun cirri khas dari masing – masing orang baru.

Akan berbeda ketika terjadi pertemuan ke 2, baru saya akan memperhatikan dengan mengajukan pertanyaan siapa anda, kesenangan apa yang biasa dilakukan, dan banyak pertanyaan yang menimbulkan diskusi. Jika hal ini terjadi maka saya kehilangan peristiwa perkenalan pertama. Memang jika di pertemuan ke 2 banyak hal yang bisa ditanyakan ataupun dilakukan bersama, tapi yang jadi pertanyaan adalah “apakah pertemuan ke 2 ataupun selanjutnya akan terjadi dalam waktu dekat ataupun malah tidak akan terjadi pertemuan selanjutnya.Nah, dalam hal ini saya masih belajar untuk memberikan kesan pertama dan memperhatikan orang pada perkenala pertamanya. Untuk menghindari kehilangan peristiwa pertama yang sebenarnya akan banyak keuntungan terutama untuk diri sendiri.

Jadi kesan pertama sangatlah penting untuk bisa memiliki networking yang luas dan orang lain pun akan memperhatikan kita. Sehingga efek pertama yang timbul akan membangkitkan pertemuan – pertemuan selanjutnya. Terutama yang berprofesi ataupun sedang mempelajari sebuah Ilmu Komunikasi dibidang Public Relations.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar