Selasa, 26 Oktober 2010

buku "He's Just Not That Into You"

Terinspirasi dari buku "He's Just Not That Into You" karya Greg Behrendt dan Liz Tuccillo (penulis dan konsultan "Sex and the city).

Sebagai penulis Greg membahas tentang tingkah polah dan pikiran dari para wanita yang bercerita mengenai hubungan antara wanita dengan teman prianya. yang sering terjadi adalah bila seorang wanita bertemu atau mengenal seorang pria dan merasa jatuh cinta maka wanita itu akan terus berharap dan menunggu tanpa tau respon apa yang sebenarnya diberikan oleh pria tersebut.

Seorang wanita akan mengeluarkan semua dalih bila pria tersebut berusaha meninggalkannya karena sebenarnya seorang pria tidak akan bicara terus terang bila mereka tidak benar-benar mencintai wanitanya, mereka lebih baik mengorbankan jiwa daripada berterus terang. jadi wanita berhati-hatilah.

Seorang pria bila benar-benar mencintai seorang wanita akan mencari informasi mengenai diri wanitanya, mengenalnya dengan baik, menghubunginya tiap waktu untuk mengetahui keadaanya, merelakan waktunya untuk memikirkan wanitanya, memberikan harapan, menunggunya, membahagiakan wanitanya, mengajaknya jalan sekedar ngobrol lebih dalam mengenai dirinya, menghabiskan waktu untuknya, dan benar-benar mengejar/berusaha mendapatkan seorang wnaita tersebut.

Sehingga wanita tak perlu menghabiskan waktunya untuk berharap dan menunggu seorang pria yang tidak benar-benar mencintainya. karena sebenarnya semua wanita itu cantik dan bisa mendapatkan yang lebih dari seorang pria.

Maka sadar lah wanita, kita pasti bisa mendapatkan pria yang benar-benar mencintai kita dengan sepenuh hati apapun yang terjadi. seperti dalam sebuah surah dalam Alqur'an bahwa Allah menciptakan manusia hidup dalam berpasang-pasangan dalam jenisnya. jangan lah takut akan kehilangan jodoh karena akan ada jodoh terbaik yang diberikanNya untuk masing-masing diri kita.

Mungkin pernah ada pendapat mengenai "jangan pernah terlalu memilih". sebagai makhluk yang merasakan rasa jika tidak jadi seorang pemilih maka ia tidak memiliki rasa. rasa terbentuk karena keinginan dan harapan yang mempengaruhi hati untuk merespon.

Film " Life as know it"

terinspirasi dari film "life as know it"

Yang menceritakan tentang hubungan pria dan wanita yang dijodohkan oleh sahabatnya yang sudah menikah. Mereka sama-sama tidak merasa saling cocok walau terus dipertemukan mereka selalu bertengkar.
Suatu ketika sahabat mereka memiliki bayi perempuan, saat membahagiakan itu diuji oleh meninggalnya sahabat mereka karena kecelakaan.
Sehingga mereka berdua yang diminta untuk menjadi orang tua asuh, jadi mau tidak mau mereka harus tinggal serumah demi mengasuh anak dari sahabat mereka.
Kejadian romantis,kocak dan terharu mempertahankan demi mengasuh anak sahabatnya membuat ikut dalam setiap adegannya..
Cukup menghibur dari dialog dan polah tingkah mereka..